Keterampilan Mandiri: Mencoba Projek Kerajinan DIY dengan Bahan Sederhana SMPN 73 Jakarta

SMPN 73 Jakarta meluncurkan inisiatif menarik yang berfokus pada pengembangan kemandirian siswa melalui praktik Do It Yourself (DIY). Program ini mendorong siswa untuk memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar mereka. Tujuannya adalah menanamkan kreativitas dan pemecahan masalah praktis.

Filosofi di balik program ini adalah bahwa sumber daya terbaik sering kali tidak mahal. Siswa diajarkan cara mengolah limbah rumah tangga, seperti botol plastik atau kardus bekas, menjadi benda yang memiliki nilai guna dan estetika. Ini adalah pelajaran tentang daur ulang dan ekonomi kreatif.

Setiap siswa ditantang untuk menyelesaikan Projek Kerajinan yang berfokus pada fungsi, bukan hanya hiasan. Misalnya, membuat organizer meja dari kardus atau pot tanaman gantung dari botol bekas. Hasilnya adalah produk yang berkontribusi pada kerapian dan fungsionalitas.

Melalui Projek Kerajinan ini, siswa secara otomatis melatih keterampilan motorik halus dan ketelitian. Mereka belajar mengukur, memotong, dan merekatkan dengan presisi. Proses ini memerlukan kesabaran, sebuah kualitas penting yang sering terabaikan dalam pembelajaran cepat.

Aspek kemandirian menjadi sangat menonjol. Siswa harus merencanakan seluruh proses, mulai dari ide, pengumpulan bahan, hingga penyelesaian akhir tanpa banyak bantuan. Mereka belajar mengelola waktu dan sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan proyek.

Program ini juga berfungsi sebagai platform ekspresi diri. Meskipun menggunakan bahan sederhana, setiap siswa bebas berkreasi dengan warna dan bentuk yang unik. Hasil Projek Kerajinan setiap siswa mencerminkan kepribadian dan pandangan artistik masing-masing individu.

Sekolah secara rutin mengadakan pameran mini untuk memamerkan hasil Projek Kerajinan siswa. Apresiasi publik ini menumbuhkan rasa bangga dan memotivasi siswa lain untuk berpartisipasi. Sekolah menjadi inkubator bagi bakat-bakat perajin muda.

Keterampilan yang diperoleh dari kerajinan DIY ini memiliki dampak jangka panjang. Siswa menjadi lebih adaptif, tidak mudah bergantung pada barang jadi, dan mampu melakukan perbaikan sederhana sendiri. Ini adalah bekal nyata untuk menghadapi kehidupan mandiri.

Secara keseluruhan, program kerajinan DIY SMPN 73 Jakarta sukses mengajarkan bahwa kreativitas dapat diwujudkan dengan modal minim. Sekolah tidak hanya menghasilkan produk daur ulang, tetapi juga membentuk siswa yang inovatif, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.