SMPN 73 Jakarta meluncurkan program konservasi berbasis lahan sekolah yang fokus pada pembentukan ekosistem mikro yang seimbang. Inisiatif ini didorong oleh kesadaran bahwa urbanisasi mengikis ruang hidup satwa kecil. Sekolah bertekad menjadi pelopor dalam Melindungi Habitat Hewan non-liar, seperti serangga penyerbuk dan burung, di tengah padatnya lingkungan kota Jakarta.
Program ini dimulai dengan penetapan area taman sekolah sebagai “Zona Bebas Pestisida dan Kimia.” Siswa diajarkan membuat pestisida dan pupuk organik sendiri dari bahan alami. Langkah ini menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, yang sangat esensial untuk mendukung kehidupan serangga dan biota kecil lainnya yang ada di lingkungan sekolah.
Sekolah secara khusus menanam berbagai jenis bunga dan tanaman yang kaya nektar dan buah. Tanaman pakan ini berfungsi sebagai sumber makanan dan tempat tinggal bagi kupu-kupu, lebah, dan burung lokal. Aksi nyata ini menunjukkan komitmen sekolah dalam Melindungi Habitat Hewan melalui penyediaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Siswa diorganisir menjadi tim pengamat lingkungan yang secara rutin mencatat jenis-jenis fauna yang mereka temukan di area konservasi sekolah. Data yang terkumpul digunakan dalam pelajaran Biologi untuk memahami rantai makanan dan interaksi antar spesies. Observasi langsung ini meningkatkan keterampilan ilmiah siswa secara signifikan.
Dalam upaya Melindungi Habitat Hewan, sekolah juga membangun Insect Hotels dan tempat minum burung dari bahan daur ulang. Proyek ini mengajarkan siswa tentang pentingnya peran serangga penyerbuk dalam ekosistem dan memberikan ide-ide kreatif dalam memanfaatkan limbah menjadi barang berguna untuk konservasi.
Program ini mengintegrasikan isu konservasi ke dalam kurikulum dengan diskusi mengenai dampak kehilangan habitat dan pentingnya keanekaragaman hayati. Siswa belajar bahwa menjaga ekosistem kecil di sekolah adalah cerminan dari tanggung jawab yang lebih besar terhadap alam.
Aksi konservasi ini berhasil mengubah lahan sekolah menjadi ruang belajar yang dinamis dan hidup. Kehadiran flora dan fauna mikro membuat siswa lebih dekat dengan alam, menumbuhkan rasa empati, dan memperkuat etika lingkungan mereka.
Kesimpulannya, langkah konservasi di SMPN 73 Jakarta adalah model inspiratif dalam Melindungi Habitat Hewan di lingkungan perkotaan. Sekolah ini membuktikan bahwa dengan perencanaan cerdas dan partisipasi aktif siswa, setiap lahan dapat diubah menjadi pusat edukasi ekologi yang sangat bermanfaat bagi generasi muda.