SMPN 73 Jakarta memelopori Program Logistik Kemanusiaan . Proyek ini mengajarkan siswa bahwa Aksi Kemanusiaan membutuhkan perencanaan yang matang. Tujuannya adalah melatih Manajemen Logistik yang efisien, menjadikan Uluran Tangan mereka tepat guna dan tepat waktu.
Distribusi Bantuan dengan Prinsip Ketepatan Sasaran
Prinsip utama dalam Distribusi Bantuan adalah Ketepatan Sasaran. Siswa melakukan survei awal, dibimbing oleh guru, untuk mengidentifikasi penerima yang paling membutuhkan. Observasi Aktif ini melatih Mata mereka melihat Isu-Isu Sosial dengan jernih, mengedepankan Perhatian Sesama.
Membangun Solidaritas Pelajar dalam Pengelolaan Logistik
Seluruh Logistik dikelola dengan semangat Gotong Royong. Aktivitas PMI Remaja ini memperkuat Solidaritas Pelajar lintas kelas. Mereka bertanggung jawab mulai dari pengumpulan bahan pokok hingga pengemasan di Posko Markas Bantuan. Ini adalah DNA Etos Saling Membantu yang kuat.
Kemanusiaan yang Diukur dengan Transparansi Dana
Setiap Logistik Kemanusiaan menjunjung tinggi Transparansi Dana dan barang. Siswa Relawan mencatat semua Penggalangan dan Distribusi Bantuan. Praktik ini menanamkan Nilai Luhur dan Respek Diri, membangun Hubungan Positif dengan donatur Publik.
Distribusi Bantuan sebagai Pengalaman Pembelajaran Emosional
Proses Distribusi Bantuan adalah Pengalaman Pembelajaran Emosional yang berharga. Siswa melihat langsung dampak dari Kebaikan Hati mereka. Ini mendorong Refleksi Diri dan Empati Siswa, memperkuat Kecerdasan Moral mereka.
Menjamin Ketepatan Sasaran melalui Dedikasi Siswa
Ketepatan Sasaran terwujud berkat Dedikasi Siswa. Mereka rela meluangkan waktu Bakti untuk verifikasi data penerima. Semangat Pahlawan dan Tanggung Jawab Sosial ini memastikan Gerakan Amal mereka benar-benar membantu Kesejahteraan Publik.
Logistik yang Efisien untuk Respons Cepat saat Musibah
Sistem Logistik yang efisien ini penting untuk Kesiapsiagaan Bencana. Sekolah telah memiliki Strategi Sukses Penggalangan dan Distribusi Bantuan yang menjamin Respons Cepat saat terjadi Musibah. Ini adalah Tindakan Heroik yang terstruktur.
Kemanusiaan Melalui Interaksi Generasi dan Kearifan Lokal
Kegiatan Kemanusiaan ini melibatkan Interaksi Generasi. Siswa berbagi cerita dengan penerima bantuan. Ini adalah bentuk Kearifan Lokal Mencintai sesama, yang diwujudkan melalui Kunjungan Sosial yang Edukatif dan penuh Apresiasi Sehari-hari.